Sunday 29 October 2006

Pentingkah Mengucapkan Salam?

salah satu hak seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah ucapan "assalaamu'alaikumwarohmatullohiwabarokaathu"

namun, tak dapat dipungkiri bahwa terkadang kita merasa malas untuk sekadar menyapa atau bahkan membalas sapaan. kadang kita pun merasa tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa di tengah-tengah keramaian. kadang kita ingin menjadi orang yang tersendiri, menyepi meskipun hal itu terjadi ketika kita berada dalam sebuah komunitas atau sebuah pekerjaan yang memposisikan diri kita berada dalam keramaian.

hal ini pun muncul dalam aktivitas di dunia maya, tepatnya ketika kita menggunakan fasilitas mesengger, baik itu YIM, MIRC atau pun yang lain. kita pasti akan bertemu dengan orang-orang yang sedang on line dan sebagai seorang muslim, kita sepatutnya menyampaikan salam, ke semuanya, yang paling mudah adalah dengan cara broadcast. namun, terkadang kita akan merasa bahwa salam tersebut akan mengganggu saudara muslim kita, karena kadang kita pun merasa terganggu dengan salam dari orang lain.

namun, tahukah anda, sesuai dengan kalimat pertama tulisan ini, salam adalah salah satu hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. maka, sudah sepantasnyalah kita menebarkan salam, meskipun kita merasa bahwa salam itu akan mengganggu muslim yang lain. kita pun harus menghilangkan rasa "terganggu" ketika kita menerima salam dari orang lain, dan menggantinya dengan rasa senang untuk menjawab salamnya.

Sunday 22 October 2006

Maka Bencilah Aku

Bencilah diriku
Jika ternyata hatimu telah terlalu mencintaiku
Sebab mungkin
Cinta itu bukan berasal dari Nya

Bencilah diriku
Jika ternyata kehadiranku
Membuatmu melupakan yang lainnya
Karena pasti asa itu bukan dari Nya

Bencilah diriku
Ketika kau merasa hanya akulah yang terbaik
Ketika kau berpikir hanya aku yang layak untuk mu
Ketika kau berharap berdampingan denganku

Bencilah diriku
Agar cinta mu terjaga

Bencilah diriku
Agar hati mu kembali perawan

Bencilah diriku
Atas nama Nya

Bencilah dengan cinta kepada Nya
=====================
dibuat beberapa saat setelah mengecewakan seseorang. sekali lagi, maaf. pasti 4JJ1 akan mengganti saya dengan orang yang lebih baik

Sunday 15 October 2006

sang pemimpin

entah kenapa kini saya sedang ingin mencari tahu tentang pemimpin. namun, karena saya masih sangat ingin tahu tentang pemimpin maka saya pun melakukan penggoogelan dan inilah hasilnya :

Untuk tampil ke depan dan dituruti, selain memerlukan credibility (dinilai mampu, ahli, dapat dipercaya, tidak bias), ada baiknya pemimpin punya daya tarik. Daya tarik itu kita sebut kharisma. Webster mendefinisikan Charisma sebagai “A magnetic personality”, yaitu sebuah energi besar yang mampu membuat semua mata tertuju pada Anda serta menuruti kata-kata Anda sambil manggut-manggut. Tidak semua orang memiliki charisma. Bayangkan, hanya dalam tempo yang singkat mereka berhasil membangun jaringan dan kekuatan, bahkan dengan berani melawan kekuasaan lama yang sangat kuat dan tertata baik. Ketika transparansi dan accountability sudah menjadi tuntutan masyarakat, ada baiknya para politisi berpaling kepada “CEO-type leaders”. Di dunia ekonomi, ternyata diketahui bahwa CEO-CEO yang berhasil, tidak melulu seseorang yang charismatic. Di dunia internasional kita mengenal CEO-CEO yang sangat rendah hati, introspektif, lebih banyak mendengar, pragmatic, dan lebih banyak memimpin dengan contoh daripada dengan kata-kata. Mereka semua berorientasi ke dalam, membenahi organisasi dan manusia daripada sibuk menjadikan dirinya penguasa terkenal, tapi karya-karya mereka berakar kuat ke dalam, dan mampu membuat lembaga mereka tumbuh berkelanjutan. James C. Collins dan Jerry I. Ponas dalam karya ilmiahnya yang berjudul Built to last menandakan bahwa “charisma not required”. Kalau Anda seorang pemimpin yang kharismatik dan high-profile, itu bagus, tetapi kalaupun tidak, itu juga tidak jelek. (dari : http://jkt.detik.com/kolom/rhenald/kolom/200504/20050428-151341.shtml)

Ki Hajar Dewantara mengajarkan kepemimpinan kepada bangsa untuk tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo. Artinya, kepemimpinan itu di belakang memberi dorongan, di tengah membangun prakarsa, dan di depan memberi teladan. KH Abdurrahman Wahid menyebutkan arti seorang pemimpin bagi Islam, dia adalah pejabat yang bertanggungjawab tentang penegakan perintah-perintah Islam dan mencegah larangan-larangan-Nya, atau, Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Pemimpin disebut cakap dan luar biasa bila dia tidak sekedar memiliki visi dan melaksanakan visinya. Melainkan, ini yang terutama, dia bisa mengimpartasikan visinya itu kepada orang lain. (dari: http://www.tokohindonesia.com/majalah/12/kapur-sirih.shtml)

ada beberapa sikap pemimpin sejati yang diharapkan oleh rakyat antara lain adalah:
1) Berfikir dan Bertindak ilmiah. 2) Memiliki sikap empati dan sensitivitas terhadap rakyatnya.3) Mampu berkomunikasi dengan rakyatnya.4) Berani menuangkan gagasannya pada ruang publik.5) Memiliki kredibilitas moral yang teruji. (dari : http://io.ppi-jepang.org/article.php?id=37)

Ketika diangkat sebagai khalifah,Abu Bakar ra menyampaikan pidato. Ada 7 poin yang dapat diambil dari inti pidato khalifah Abu Bakar ra : 1) Sifat rendah hati.2) Sifat terbuka untuk dikritik.3) Sifat jujur dan memegang amanah.4) Sifat berlaku adil.5) Komitmen dalam perjuangan.6) Bersikap demokratis.7) Berbakti dan mengabdi kepada Allah (dari : http://pribadi.or.id/diary/2003/07/18/profil-pemimpin-islam/)

Di masa-masa yang sulit, dunia memberi tempat yang istimewa bagi pemimpin-pemimpin kharismatik. Mereka bahkan mampu menjadi pemimpin besar, yang bukan sekedar memberi arah, melainkan mengambil rasa sakit kita, memberi perlindungan, dan bahkan merekatkan butir-butiran pasir yang lepas-lepas. Problem dengan charismatic leadership ternyata tidak melulu datang dari sang pemimpin, melainkan juga dari para pengikut. Orang-orang yang ketakutan, menanggung beban berat, cemas dan hidup dalam masa sulit memberikan otoritas kharismatik kepada siapa pun yang dianggap bisa dan mau memanggul beban itu. Ketika yang bersangkutan memberikan janji kesanggupan, maka label itu pun disematkan di dadanya.

“Kita punya banyak pemimpin berbakat, maka ijinkan Saya pulang. Selanjutnya kalianlah yang menentukan arahnya.” (Martin Luther King menjelang kematiannya)
(dari : http://jkt.detik.com/kolom/rhenald/kolom/200505/20050506-111515.shtml)

demikianlah hasil googling saya, tentunya tulisan ini telah mengalami pengeditan seperlunya. semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya dan bagi siapapun yang ingin mencari pengetahuan
-----------------------------
dipublikasikan pertamakali sebagai bahan publikasi saya selama masa kampanye pemilihan ketua Sema Unikom periode 2006/2007

Sunday 8 October 2006

Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan dan Kekurangan Menjadi Kelebihan

Kita kemungkinan besar akan membayangkan potensi-potensi terbaik kita jika ditanya tentang kelebihan. Kita juga mungkin akan membayangkan potensi-potensi jelek kita ketika ditanay tentang kekurangan diri. Namun, percayakah anda, bahwa hal yang kita anggap sebagai kelebihan bisa menjadi suatu kekurangan, dan begitu pun sebaliknya, kekurangan dapat menjadi kelebihan.

Seandainya saja anda dijuluki orang yang baik hati, banggakah anda dengan predikat itu? Jika selalu bangga, hati-hatilah, sebab yang anda anggap kelebihan itu bisa jadi merupakan kekurangan terbesar anda. Bagi yang merasa kesal dengan predikat “pelupa” jangan langsung mengutuk potensi anda itu, sebab siapa tahu potensi untuk lebih sering lupa adalah kelebihan utama anda.

Bingungkah anda dengan pernyataan di atas? Jika bingung... bagus berarti anda telah berhasil saya pengaruhi :) Ada kalanya kelebihan menjadi kekurangan dan kekurangan menjadi kelebihan. Seandainya saja anda seorang yang memiliki potensi “baik hati”, hal itu akan menjadi kekurangan ketika anda membantu orang lain untuk berbuat kejahatan. Orang yang baik hatinya sulit untuk tidak menolong orang lain yang kesusahan, meskipun kesusahannya itu adalah dalam hal kejahatan. Misalnya saja ketika ujian, teman sebelah anda merasa kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diujikan, dan anda... tentu saja dengan baik hatinya memberikan jawabannya (jika anda memang sudah tahu jawabannya)

Bagaimana dengan kekurangan menjadi kelebihan? Kita ambil contoh seorang yang pelupa. Beruntunglah orang yang mudah lupa alias pelupa, sebab mungkin itu adalah anugerah dari 4JJ1. Orang pelupa akan lebih mudah memaafkan orang lain dibandingkan orang yang ingatannya kuat, kenapa? Sebab dia mudah melupakan sesuatu, dan kesalahan orang lain pun adalah sesuatu.

Inti dari tulisan ini adalah kita harus bisa memanfaatkan kelebihan kita semaksimal mungkin agar tidak menjadi sebuah kekurangan, dan kita pun harus bisa mengatur kekurangan kita agar dapat menjadi kelebihan. Lalu bagaimana dengan kelebihan atau kekurangan saya? Jika anda mau tahu, kadang ketika saya iseng akan menjawab “Kelebihan saya adalah tidak punya kekurangan, dan kekurangan saya adalah tidak punya kelebihan”. Sebagai penutup saya hanya akan mengutip sebuah kalimat “Kenalilah dirimu maka kau akan mengenal Tuhan mu”

Sunday 1 October 2006

Romadlon kali ini

Romadlon, banyak orang yang mengagungkan bulan ini. selain karena memang telah diagungkan oleh Yang Maha Agung, dia juga merupakan bulan khusus dalam ajaran Islam. Banyak karunia 4JJ1 yang diturunkan selama bulan Romadlon. Banyak keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh 4JJ1 selama bulan romadlon. Kita pun bisa menganggap Romadlon sebagai bulan diskon.

Sering terdengar ceramah tentang penggolongan 10 hari bulan Romadlon. Ada pula yang memberitakan bahwa, lailatul qodr hanya ada di bulan Romadlon. Selain itu ada yang memberitahukan bahwa jika kita berhasil dalam Romadlon seluruh dosa kita akan diampuni, jadi, ketika bulan Syawal tiba, sekan-akan kita menjadi seorang bayi yang bersih dari dosa.

Entah sudah berapa banyak pencermah atau ustadz atau guru ngaji yang menyampaikan hal tersebut, namun tampaknya muslim di Indonesia masih kurang gregetnya terhadap keitimewaan Romadlon. Kalau pun ada yang greget, umumnya hanya di 10 hari pertama Romadlon, selanjutnya menghilang tanpa jejak karena disibukkan dengan aktivitas mudik dan memersiapkan "lebaran". Muslim yang tetap greget selama bulan Romadlon secara full mungkin hanya beberapa orang saja dalam satu RW (Rukun Warga).

Terkait namun tidak berhubungan dengan masalah greget di bulan Romadlon, tampaknya hal ini pun terjadi pula dengan kurang gregetnya sebagian muslim terhadap kondisi muslim lainnya di dunia. Lebih mengerucut lagi adalah dampak kekurangkerjaan Israel dan Amerika. Dalam tulisan ini tidak akan dipaparkan fakta-fakta seputar kekurangkerjaan kedua saudara sehati itu, sebab banyak tulisan di web, blog atau pun media-media sejenis, milik saudara sehati saya yang dengan senang hati --dan hati-hati tentunya-- memaparkannya, misalnya saja lihat di sini.

Tulisan ini hanya ingin mengusik ketenangan hidup anda. Oleh karena itu saya tidak ingin membuat anda puas dengan informasi yang saya sampaikan, karena merasa puas terhadap sebuah pengetahuan berarti telah merasa pintar.