Sunday 18 March 2007

sisi lain kata-kata

saya yakin, semua yang membaca tulisan ini tau apa itu kata. namun, bukan kata dalam karate yang berarti rangkaian jurus. kata selalu digunakan dalam berkomunikasi. entah itu dengan cara dilisankan ataupun diperagakan. kata digunakan oleh makhluk hidup untuk mengkomunikasikan pikirannya. kata dapat berbentuk pelafalan huruf-huruf, penulisan huruf-huruf, suara dalam nada-nada tertentu, gerak tubuh, ekspresi wajah, atau pun adaptasi terhadap lingkungan. semua di alam ini berkata-kata dalam bahasanya sendiri.

dalam prakteknya, terkadang terjadi perbedaan interpretasi terhadap kata yang muncul. hal ini terjadi mungkin karena perbedaan bahasa yang ada, perbedaan wawasan, perbedaan kedalaman berpikir, atau pun perbedaan-perbedaan lainnya. hal ini lah yang menimbulkan ambiguitas kata. ambiguitas kata berarti adanya beragam makan dalam sebuah kata. ambiguitas kata dapat berkembang menjadi ambiguitas kalimat. misalnya, dalam kalimat berikut "apa yang aku perintahkan lakukan semampu mu, apa yang aku larang tinggalkanlah" mungkin ada yang menganggap "perintah" bisa jadi merupakan "larangan", dan "larangan" bisa jadi sebagai "perintah". namun, mungkin sang pembuat kalimat berpikir bahwa "perintah" merupakan "perintah" dan "larangan" adalah "larangan", bukankah akan terjadi kontradiksi diantara keduanya? maka terkadang perlu untuk menyamakan persepsi terhadap kata/ kalimat dengan cara menanyakan langsung kepada sumber informasi.

selain itu ada pula perbedaan persepsi tentang kata "golongan", "kelompok" dan sejenisnya. umumnya orang menganggap kelompok/ golongan merupakan kumpulan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai kelompok secara "resmi". misalnya pada masa perang dingin, muncul negara blok barat dan blok timur, atau pada saat pemilu ada partai a, partai b dan lain sebagainya, atau dalam pergerakan islam ada IM, HT dan lain-lain. namun, pernahkah terpikir selalu ada kelompok/golongan lain di luar kelompok/ golongan itu?

dalam kasus blok barat-blok timur ada non blok. dalam pemilu ada gol put. dalam pergerakan ada kelompok yang tidak ikut ke dalam pergerakan, dan lain sebagainya.

masih begitu banyak abiguitas kata/ kalimat yang ada di sekitar kehidupan makhluk hidup. karena akan selalu ada perbedaan di antara kita. perbedaan memang belum tentu rahmat dari 4JJ1 tapi perbedaan sudah pasti merupakan fitrah dari Nya. di balik perbedaan ada persamaan dan di balik persamaan terkadang ada perbedaan.

NB: jika anda merasa bingung dan pusing saat membaca tulisan di atas, bersyukurlah, karena berarti anda masih bisa berpikir.

Sunday 11 March 2007

hanya sepenggal kisah

ketika ngerenovasi warnet milik bos, saya teringat tentang sepenggal kisah hidup saya. sebenarnya ini pernah saya posting di sini tapi ga ada salahnya kan kalo saya post di blog saya sendiri. kita mulai aja ya...

dulu, waktu saya masih tinggal di rumah om suyud, suami dari adiknya ibu saya, saya pernah di suruh untuk membantu merenovasi rumahnya. saat itu om suyud mempekerjakan salah seorang saudara dari kakek saya. saya memanggilnya Aki Subki. beliau berasal dari desa di dekat limbangan, garut. beliau memang sering ditugaskan (agar lebih halus daripada kata "dipekerjakan") untuk urusan pembangunan rumah seluruh keluarga besar orang tua dari ibu saya. saat itu beliau bekerja bersama salah seorang tetangga dari rumahnya. meskipun umurnya sudah berkepala lima, tetapi saya yakin kekuatannya melebihi teman-teman saya, yang kala itu masih berumur 17 tahun.

pada suatu hari, selepas sholat Dzuhur, kami (saya dan Aki Subki) duduk-duduk di pinggir kolam ikan lele yang ada di rumah Om Suyud. sambil menikmati pisang goreng buatan Mbak Ugi (yang bekerja di rumah Om Suyud), Aki Subki mengajak saya ngobrol. beliau bercerita tentang orang-orang sebaya saya. beliau sedih dengan perilaku teman-teman saya (meskipun saya sendiri tidak kenal mereka). beliau sering melihat teman-teman saya itu dengan tenangnya duduk santai di depan warung. mereka bergerombol sambil merokok. padahal, setahu Aki Subki, saat itu sedang jam sekolah. beliau bingung. siapa yang salah? kemana guru-guru mereka yang seharusnya mengajar? apakah memang sudah waktunya pulang sekolah? kalau benar sudah habis waktu sekolahnya, mengapa secepat itu? padahal setahu beliau, sekolah di tempat itu umumnya selesai jam setengah dua sore. sedangkan saat itu beliau sering melihat mereka berkumpul sejak jam sembilan pagi.

padahal, ketika zaman beliau muda dahulu, untuk sekolah saja sudah susah. bukan saja karena masalah biaya, namun juga karena pada saat itu ada larangan bersekolah bagi orang-orang biasa. jangankan untuk memikirkan pendidikan, untuk dapat bertahan hidup pun sangat sulit. akhirnya Aki Subki pun tak pernah merasakan betapa nikmatnya bersekolah. beliau hanya merasakan nikmatnya belajar mengaji Islam di surau dekat rumahnya. itu pun dengan segala keterbatasan. penerangan dengan lampu minyak dan belajar dengan mengandalakan hapalan. sebab harga kertas sangat mahal.

namun, hal yang paling membuat Aki Subki sedih adalah, ketika sedang bersantai di masjid di dekat tempat itu. beliau tidak menemukan satu pun dari mereka yang datang ke masjid. padahal sholat berjama'ah telah selesai. namun, bukan itu saja, bahkan dari sekian banyak pengajar, hanya beberapa orang guru saja yang datang ke masjid, itu pun mereka masbuk. lalu setelah selesai sholat, mereka langsung pergi lagi.

setelah bercerita panjang lebar, beliau berpesan kepada saya "Jal, Aki ini cuman orang bodoh, Aki cuman tau, orang Islam itu harus sholat. tapi bukan hanya sekadar sholat aja. ada aturan-aturan dalam sholat yang harus kita ketahui. satu hal yang Aki sangat ingat tentang sholat. begitu kita mendengar suara adzan dikumandangakan, sebagai tanda telah masuk waktu sholat, kita harus sudah ada di masjid. dan kita sebaiknya berlama-lama berada di masjid. entah itu mau baca Al-Qur'an, atau pun ngobrol atau kata kamu mah silaturahim sama orang yang ada di masjid, meskipun kita tidak mengenal dia. kita ga akan tau sampai kapan kita bisa merasakan hidup. jadi ketika sudah tau akan masuk waktu sholat, segera berhenti dari hal yang sedang kita lakukan, kecuali kalo ada hal-hal yang membolehkan kita untuk tetap melakukannya. Aki mah yakin kamu pasti udah tau." saya pun tersipu malu mendengar ucapan beliau, malu bukan karena dipuji. justru saya malu karena saya tidak melakukan apa yang telah saya tahu. karena memang benar apa kata Aki Subki, saya sudah tahu sejak lama, tentang apa yang telah dibicarakan Aki Subki.

ah, Aki. saya sungguh ingin bersama Aki lagi. kini saya di Bandung, tapi selama tiga tahun ini saya belum sekalipun ke tempat Aki. saya ingin bersilaturahim dengan Aki. mendengarkan nasehat dari Aki. salam kangen dari ku ki.


demikian sepenggal kisah saya. semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Sunday 4 March 2007

sakit

setelah hampir satu bulan saya sakit, kini saya telah bisa berpacaran dengan komputer sebagai mana biasanya. maaf jika tulisan-tulisan saya tak terupdate satu bulan ke belakang. kali ini saya hanya ingin menulis tentang sakit. bukan sakitnya saya, tetapi sakit secara umum.


Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan r.a. berkata: Rasulullah Saw bersabda, “Sungguh indah perkara orang-orang mu’min itu, terdapat kebaikan baginya dalam segala hal dan ini hanya untuk orang-orang mu’min. Apabila ia mendapat nikmat, maka ia bersyukur kepada Allah dan hal itu baik untuknya. Bila ia mendapat musibah, maka ia bersabar dan hal itu lebih baik baginya.” (HR Muslim)


4JJ1 menguji orang dengan kesulitan maupun kesenangan. sakit bisa jadi merupakan salah satu ujian dari Nya. semua orang bisa merasakan sakit. baik itu sakit karena kuman, bakteri atau virus. sakit akibat terluka, terpukul atau tertabrak. sakit akibat kecewa terhadap sesuatu.

sakit akan bisa menjadi penggugur dosa bagi siap pun yang ikhlas menerimanya. masa sakit bisa menjadi masa pendekatan terhadap Illahi robbi. rasa sakit dapat menjadikan tubuh kita lebih kuat, karena terbiasa menerima sakit.

hal yang perlu dilakukan untuk menerima kebaikn dari sakit adalah, bersabar dan ikhlas. selain itu kita pun harus memiliki niat untuk bisa sembuh, karena jika tak ada niat sembuh maka 4JJ1 pun tidak akan memberikan kesembuhan. minimal dalam bentuk sugesti rasa sakit.

maka ketika mendapatkan sakit, bersabarlah, mendekatlah lebih dekat kepada Nya, dan yakinlah bahwa kita harus segera sembuh.