Monday 28 December 2015

KONSEP: ROUTING

Routing merupakan proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. ada beberapa model routing yang dapat digunakan untuk perangkat cisco. gambar di bawah ini menjelaskan pembagian jenis-jenis routing.

sumber : http://danuwi.files.wordpress.com/2012/06/routing_protocol.png




EGP (Exterior Gateway Protocol), merupakan routing yang menghubungkan 2 Autonomous System (AS) Number. AS number diberikan oleh IANA sebagai identitas dalam transaksi data secara internasional.

IGP (interior Gateway Protocol), merupakan routing yang berada dalam satu AS Number, atau tidak menggunakan AS number sama sekali. Umumnya sebuah perusahaan menggunakan IGP untuk melakukan transaksi data antar kantor cabangnya.

Routing protokol pada IGP terbagai ke dalam dua jenis, yaitu static dan dynamic. routing static adalah jenis routing di mana admin memasukkan jalur routing secara manual satu persatu. penggunaan routing static dapat diilustrasikan sebagai berikut




konfigurasi yang dapat dilakukan untuk menerapkan routing static adalah sebagai berikut

router>enable
router#configure terminal
router(config)#ip route[network dari area tetangga 1] [netmask] ([interface keluar] atau [ip dari interface router yang berhadapan]*)
router(config)#ip route[network dari area tetangga dst] [netmask] ([interface keluar] atau [ip dari interface router yang berhadapan]*)
* = bisa pilih salah satu, tapi lebih baik memasukkan keduanya

contoh penerapan routing static pada router 3 berdasarkan ilustrasi di atas adalah :
Router 3>enable
Router 3#configure terminal
Router 3(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router 3(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router 3(config-if)#no shutdown
Router 3(config-if)#exit
router 3(config)#ip route[network area 1] [netmask] [interface d] atau [ip dari interface c]
router 3(config)#ip route[network area 5] [netmask] [interface e] atau [ip dari interface f]
routing area 2 dan area 4 tidak perlu di buat, karena masih dalam cakupan area 3

Routing dynamic ada dua tipe utama, yaitu distance vector dan link state. Selain kedua tipe tersebut ada juga tipe tambahan, namun penamaannya berbeda-beda. Ada yang menyebut hybrid ada juga yang menyebut enhanced distance vector.

Distance vektor dapat diibaratkan sebagai penggunaan penunjuk jalan dalam proses routingnya, karena dalam distance vektor, si router hanya mengetahui informasi dari router tetangganya saja. Dia tidak mengetahui informasi keseluruhan jaringan.

Link state dapat diibaratkan sebagai peta dalam sebuat topologi jaringan. Pada link state, semua router mengetahui semua jalur yang ada pada sebuah topologi.

Jenis-jenis routing yang termasuk distance vector adalah RIP dan IGRP, sedangkan pada link state ada OSPF dan IS-IS. EIGRP masuk ke dalam kategori tambahan, karena dia tidak murni distance vector, tapi juga mengambil kelebihan dari link state (disebut hybrid), namun tetap dia berbasis distance vector (disebut enhanced distance vektor).

RIP terdiri dari dua versi, yaitu RIP v1 dan RIP v2. RIP v2 adalah pengembangan dari RIP v1. Kedua jenis RIP tidak saling kompatibel, sehingga kedua router yang menggunakan RIP harus menggunakan versi RIP yang sama. konfig dasar dari routing RIP v2 adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network [network interface yang akan dibuat routing] *)
router(config-router)#no auto-summary (agar router tidak masuk mode classfull)
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan routing yang berbasis link state, maka router akan mengetahui semua jalur menuju perangkat lainnya yang berada dalam topologinya. pada OSPF ada pembagian area. masing-masing area memiliki karakteristik sendiri-sendiri. untuk membuat routing OSPF yang perlu dilakukan adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
router(config)#router ospf [id ospf]
router(config-router)#network [network interface yang akan dibuat routing] *) [wildcard mask] area [id area]
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
wildcard umumnya adalah nilai kebalikan dari subnet mask

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol ) merupakan pengembangan dari routing IGRP. untuk membuat routing EIGRP yang perlu dilakukan adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
Router(config)#router eigrp [as number]
Router(config-router)#network [network dari interface yang akan di route]*) [wildcard mask]
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
wildcard umumnya adalah nilai kebalikan dari subnet mask

Cara menjadi Networking Academy

semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman yang ingin menjadi trainer untuk dua perangkat networking Cisco dan Mikrotik ataupun sekolah yang ingin menjadi networking academy untuk kedua perangkat tersebut

Menjadi Cisco Networking Academy
  1. Institusi pendidikan resmi (SLTA/SMK atau Perguruan Tinggi)
  2. Mengirimkan surat permohonan mengikuti Cisco Networking Academy via email ke cna@jteti.gadjahmada.edu dengan cc ke agautama@cisco.com .
  3. Menunggu persetujuan dari pihak cisco, apabila disetujui, akan medapatkan balasan email dimana ada aktifasi account institusi.
  4. Setelah institusi menjadi academy, selanjutnya menunggu jadwal pelatihan instruktur di http://itc.te.ugm.ac.id. Apabila sudah menjadi academy tetapi belum ada instruktur, maka tidak dapat membuka kelas.
  5. Apabila sudah mengikuti pelatihan instruktur dan lulus, maka institusi dapat membuka kelas Cisco Academy. 
  6. Biaya-biaya yang dikeluarkan
    1. Pendaftaran Cisco Networking Academy tidak dipungut biaya sama sekali
    2. Biaya pelatihan kurang lebih Rp. 3.800.000,-/ training (pada saat tulisan ini dibuat). Biaya pelatihan ini di luar akomodasi dll. Untuk akomodasi dll harap diperhitungkan sendiri. Pelatihan Instruktur dilakukan 2 kali masing-masing selama 2 minggu, yaitu untuk CCNA RS 1 & 2, jika lulus dilanjut ke CCNA RS 3 & 4.
    3. Untuk Academy baru, dibebaskan iuran tahunan untuk 2 tahun pertama sejak diaktifasi. Untuk tahun ketiga akan dikenai iuran tahunan dibayarkan ke ASC/ITC tahun dan tahun2 selanjutnya, dengan rincian :
      • SLTA/SMK sebesar Rp. 1.500.000,- pertahun
      • Perguruan Tinggi sebesar Rp. 3.000.000,- pertahun

Cara Mendirikan MikroTik Academy :
  1. Ada guru/dosen yang memiliki sertifikasi MTCNA dan salah satu advance level (MTCRE/MTCTCE/MTCWE/MTCUME/MTCINE) dengan skor 75% ke atas untuk ke dua sertifikasi tersebut.
  2. Mengisi form pendaftaran online MikroTik Academy dengan lengkap.
  3. Setelah menerima email approval dari MikroTik, isi dan kirimkan 2 rangkap MikroTik Academy Agreement kepada Edmund Aperans di kantor pusat MikroTik di Riga, Latvia.
  4. Apabila Agreement sudah diterima MikroTik, guru/dosen akan memperoleh sertifikasi Academy Trainer. MikroTik juga akan mengirimkan 20 unit RB, sertifikat asli Academy Trainer dan seragam Academy Trainer ke institusi.
  5. MikroTik Agreement-nya nanti ada di email dari MikroTik kalau pendaftaran kita disetujui.
  6. MikroTik Academy trainer bisa mengadakan ujian sertifikasi MTCNA secara gratis hanya untuk siswa/mahasiswa institusinya saja, tidak untuk umum
  7. Tidak ada annual fee. 
  8. Dapat bantuan perangkat lab. 
  9. Bisa mengadakan ujian sertifikasi MTCNA sendiri secara gratis.
  10. Sebaiknya menghubungi Mikrotik Academy Koordinator untuk membantu proses sertifikasi, registrasi dan pemberkasan.

Syarat Menjadi MikroTik Certified Trainer :
  1. Memiliki sertifikat MTCNA dan minimal 1 sertifikasi advance level dengan minimal skor masing-masing 75%.
  2. Mendaftar dan mengikuti MikroTik Train-the-Trainers. Biaya training sekitar USD 595-645 (blm termasuk transport, penginapan dan makan).
  3. Membuat materi presentasi dalam bahasa Inggris untuk dipresentasikan di Train-the-Trainer (presentasi bisa lebih dari sekali kalau yg pertama dianggap masih kurang bagus).
  4. Di akhir training ada ujian MTCNA dan harus lulus dengan skor 75% ke atas.
  5. Kriteria kelulusan dilihat dari aktifitas selama training, performa waktu presentasi, dan hasil ujian MTCNA di hari terakhir. Salah satu elemen gagal, Anda tidak lulus jadi MikroTik Certified Trainer.

berikut ini adalah link untuk contoh surat-surat yang dibutuhkan

berkas contoh surat-surat pengajuan network academy